KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Ala SWT yang telah memberikan kesempatan dan memperkenakan saya ntuk menyelesaikan tuas ini dengan judul Penyakit Campak, tak lupa pula kita kirmkan Sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK DAN KATA KUNCI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN UMUM TENTANG CAMPAK
B. TINJAUAN UMUM IMUNISASI CAMPAK
C. TINJAUAN UMUM PENGOLAHAN RANTAI VAKSIN
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono K.D, Faktor-faktor Mempengaruhi tindakan imunisasi anak usia 12 – 23 bulan di indonesa. Tahun 2009. htt/www.yongstation.com
Brunner and Sudarth : Keserhatan Masyarakat Suatu Pengantar. Jakarta, Buku Kedokteran EGC 2001.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
DEPKES (1999) bahwa gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan Kesehatan adalah Masyarakat, Bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan perilaku yang sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Program pemberantasan penyakit menular pada pembangunan kesehatan dititik beratkan pada penyakit menular yang berdampak besar terhadap penularan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah oeh manusia.
Program imunisasi di Indonesia dimulai sejak tahun 1977, sedangkan imunisasi campak dimulai secara bertahap sejak tahun 1981. pada tahun 1991 di Indonesia dinyatakan telah mencapai universal dengan keberhasilan (UCI) tersebut dengan memberikan dampak positif kecenderungan penurunan insiden campak khususnya pada balita dari 200/100.000 menjadi 34/100.000 selama tahun 1992-1997 data rutin sistem surveillance terpadu. ISST (DEPKES RI 1995) walaupun imunisasi campak telah mencapai UCI namun dibeberapa daerah masil terjadi KLB campak, terutama didaerah dengan cakupan imunisasi rendah.
Program pencegahan dan pemberantasan campak di Indonesia pada reduksi yang tujuan menurunkan angka insiden campak sebesar 90% dan angka kematian campak sebesar 95% dari angka sebelum program imunisasi campak dilaksanakan. Menurut data surveillance kesehatan rumah tangga (SKRT) 1996 insiden campak pada anak sebesar 528/10.000 angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan tahun 1981 sebelum program imunisasi campak dimulai, yaitu sebesar 8.000/10.000 pada anak umur 1-14 tahun.
Campak adalah penyakit yangsangat potensial untuk menimbulkan wabah. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi campak tanpa program attack rate 3-5/100.000 kasus dengan gizi buruk akan meningkatkan CFR. Masalah kematian campak di dunia yang dilaporkan pada tahun 2002 sebanyak 777.000 dan 202.000 diantaranya berasal dari Negara ASEAN Selatan, 15% kematian tersebut dari Indonesia.
Campak juga disebut sebagai rubeola campak merah, atau hard measles diseluruh dunia, campak menyebabkan sekitar 1 juta orang kematian (hamper semuanya pada bayi dan anak-anak) setiap tahunnya.
Setelah vaksin campak diizinkan pada tahun 1963 terdapat penurnan secara jelas insiden campak di Amerika Serikat, namun tahun 1989 kecenderungan sementara menurun dengan peningkatan tampak pada kelompok usia pra-seklah dan beberapa komunitas etnik yang minoritas. Kampanye vaksinasi telah menurunkan proyeksi penyakit.
Potogenesia dan manifertasi klinis campak adalah organisme yang sangat menular yang ditularkan melalui rute udara dari seseorang yang terinfeksi pada orang lain yang rentan. Perjalanan klinis campak umumnya dimulai dengan demam dan lelah sekitar 10 sampai 14 hari setelah terpanjan. Setelah 24 jam dar awal muncul gejala pasien biasanya mengalami dranase hidung, batuk dan konjungtivitas. Pada ahir periode ini, bercak komplik, noda kecil sering terlihat pada membrane mukesa.
Kasus campak dapat berfariasi banyak komplikasi mangenai saluran-saluran pernapasan fenomena yang mengikat penyakit campak muncul pada infesi lain. Fenomena dapat dilihat dari komplikasi pada anak pra sekolah. Lebih banyak dari anak lebih besar atau orang dewasa. Di Afrika komplikasi mall diare adalah penyebab pada kematian pada pasien campa.
Tahun 2000-2005, terjadi penularan insidensi campak yang cukup bermakna. Hal ini merupakan indikasi keberhasilan pencapaian cakupan imunisasi nasional yang tinggi, meskipun di beberapa daerah tertentu masih terjadi kejadian luar biasa (KLB) campak di beberapa daera tersebut menurut Sasongko Adi (2004) disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah cakupan imunisasi yang renda ( < 90%) lemahnya survalens campak.sedangkan menurut Departemen Kesehatan disebaban faktor Assesebilillitas (ketewrjangkauan). Pelayanan imunisasi campak, pengetahuan ib terhadap imunisasi, perilaku imunisaasi termhadap imunsasi, kepadatan penduduk.
Penyakit campak di propinsi maluku utara masih merpakan salah satu masalah kesehatan masyarakat mengingat masih adanya kasus dan wabah campak di beberapa daerah terutama di wilayah dengan cakupan imunisasi yang renda . padsa tahun 2006 capaian cakupan imunisasi cama di ropinsi maluku utara sebesar 90,5% tercatat 356 kasus sedangkan kejadian luar biasa sejak tahun 2006 terjadi 212 kkasus pada 6273 populas rsk dengan 70 kasus . eviokas ves hanya sebesar 50-70 %.
Sedankan data yang dperole dari Dinas Kabupaten Halmahera Selatan pada pskesmas terdapat 469 penderita terdapat 188 kasus atau 75% terjadi pada anak umur 5-9 tahun.
B. Rumusan Ma salah
Berdasarkan lata belakang di atas maka masalah yang teradapat yaitu hubungan ppengolahan retan vasin, keterjangkauan, pelayanan imunisasi engetahuan ibu hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan umum tentang campak
1. Defenisi Kasus Campak
Menurut WHO pada pedoman Survelens dan respons KLB dalam rangka reduksi campak di indnesia.
Kasus campak kronis diserta salah satu kriteria yaitu pemeriksaan laboratorium serogos 1g positif dan atau isolasi virus campak positif kontak campak yang mempunyai kntak langsng edimologi dengan kasus konfirmasi alam peribadi waktu 1-2 mingg.
2. Epidemolog penyakit campak, yaitu merupakan penyakit yang sangat menular dan merupakan indung semang I sebabkan oleh virus mobile ditunjukan melali secret pernapasan atau melalui udara saat batuk dan mulai menular 1-3 hari. Sebelum panas masa inkubasi 3- hari rata-rata 1 hari dengan gejala beck kemerahan ang dimulai dari belakang telinga selama 5 hari aa lebih 4-. Kemudian menjalar sampai eselurh tubuh.
a. Penyebab
Virus penyebab campak viru rubeola mempunyai ,uukuran 140 minimikro, virus ini tak tahan panas usai paruhnya sekitar 2 jam pada suhu 37 derajat Celcius menjadi titik aktif pada PM d bawah 4,5. pada perkembangbiakan jaringan baik arngan primate non primate maupun embiro ayam.
b. pada campak menimbukan kematian, kelainan potlogs yang etrjadi disebabkan baik oleh firus sekunder ole bakter
c. Gambaran klinik, sesudah melewati mas a inkubasi ksekitar 11 hari lamanya penyakiy campak akan menunjukan gejala-gejala klinik yaitu berupa demam dan sakit kepala
d. Dianosisi, campak mudah di diagnosis karena geala-gala klinisnya sangat khas. Pada masa prodomal terdapat pabnans badan yang lebih tinggi daripada flu biasa alagi jika pada waktu itu terdapat wabah ampak
e. Prognosi, campak yang tdak dengan komplikasi jarang menimbulkan kematian penderita akan sembuh dengan sempurnah bila terjad infeksi sekunder terutama jika terjadi padsa anak dbawah 5 tahun yang telah kehilangan imunisasi pusat
f. Pengobatan, tidak ada pengobatan yang spesifik untuk campak pengobatan yang diberikan adaah pengbatan susmoik dan tindakan pencegahan terhadap konplikasi dan infeksi sekunder. Dengan menggunakan ant mikroba, pengobatan sistomatik istirahat di tempat tdur akan memperceat penyembuhan penderita.
g.
B. Tinjauan umum tentang imunisasi campak
1. Pengertian imunisasi campakberasal dari kata imun (kebal/resisten. Anak diberi imunisasi berarti diberi kekebalan terhadap suatu penyakit
Imunisasia adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukan vaksin ke dalam tubuh manusia, sedangkan kebal adalah keadaan tubuh manusia mempunyai daya kemampuan untuk mengadakan pencegahan penyakit dalam rangka menghadapi serangan kuman tertent atau resisten terhadap penyaki.
Sedangkan dalam ilmu kedoktera munisasi adalah suatu peristiwa pertahanan tubuh terhadap infasi benda asing tersebut adapun tujuan imunisasin adala merangsang sistim im umunologi tubuh untuk membentuk anti bod.
C. Tinjauan Umum Pengelolaan Rantai Vaksin
Pandangan bar menurut WHO 2003 bahwa rantai dingin dibuat menjadi rantai vasin, hal ini untk menghi ndari pengertian makin dingin vasin maka makin baik pengolahan rantai vaksin adalah pengolahan vasin sesuai dengan prosidur.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Keterjangkauan pelayanan imunisasi mempunyai peluang besar untuk penderita penakit campak namun tidak mempunyai huibungan dengan bermakna kejadian penyakit campa.
Status imunisasi mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian penyakit campak di wilayah kerja puskesmas Labuha dengan kata lain anak yang tdak menvdapaka munisasi campak berresiko 4,985 kali lebih besar menderita penakit campak bandingkan anak yang mendapatkan imnisas
B. Saran
Dengan ketentuan faktor-faktor resiko makro perlu dilakukan payaupaya pencegahan alam rangka mengurangi kejadian penakit campak dengan cara pemberian imunisasi campak. Untuk mengurangi resiko penakit campak emberian lengkap pada bayi ntuk menekan kejadan enakit.
PENYAKIT CAMPAK
Abstrak
Penyakit campak adalah penyakit yang mda menular disebabkan oleh mixovirus measles disebarkan udara sewaktu droplet hidng. Bentuk dari penderita campak di Maluku Utara masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2008 terjadi kejadian yang luar biasa. Terjadi kali kejadian,212 kasus pada 6273 dengan case fatality rate (ctrs 19%) atau yang meningggal 10 kasus diantaranya sudah diimunis asi. Sedangkan di kabupaten Halmahera Selatan pada bulan januar samaa Oktober 479 penderita 188 kasus atau 75 % terjadi pada anak umur 5-9 tahun, 2 kasus diantaranya meninggal.
Kata kunci :
Penyakit, menular, campak, populasi, imunisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar, tapi yang sopan dan sifatnya membangun yaa...??